Wednesday, June 29, 2016

Berikut adalah nilai statistika 1 mahasiswa prodi Ekonomi Syariah, Prodi Akuntansi dan Prodi Ilmu Ekonomi semester genap tahun ajaran 2015/2016. silahkan download :
1. download Nilai Statistik Prodi Akuntansi
2.download  Nilai Statistik Prodi Ilmu Ekonomi 
3. download Nilai Statistik ProdiEkonomi Syariah Kelas ESA
4. download Nilai Statistik ProdiEkonomi Syariah Kelas ESC
5. download Nilai Statistik ProdiEkonomi Syariah Kelas ESF
Bagi Mahasiswa yang merasa nilai tersebut tidak sesuai dengan hasil kerja anda maka silahkan menghubungi Pak Furqon di 085731231538.
Nilai ini akan di sahkan satu minggu stelah nilai ini di publish. (6 Juli 2016)

ttd
Ummiy Fauziyah Laili

Thursday, January 08, 2015

Berikut adalah nilai sementara statistik 2 untuk mahasiswa Ekonomi Syariah dan nilai Statistik untuk Mahasiswa Muamalah D. silahkan download disini

Jika merasa tidak sesuai maka Batas verivikasi nilai akan saya layani paling lambat hari jumat tanggal 9 Januari 2015 jam 17.00.

ummiy fauziyah laili

Distribusi Frekuensi


Wednesday, January 07, 2015

Hipergeometrik dan binomial

Saturday, December 27, 2014

Video tutorial karya mahasiswa "Cara menghitung kuartil, desil dan presentil"



Oleh Kelompok 4 :
1. Achmad Fahmil Ulum               (C34213068)
2. Muhammad Syamsuardhi Nur            (C04213042)
3. Muhimmatul Husna                  (C04213043)
4. Dwi Diah Suryaningsih             (C74213098)

5. Galuh Yuliana                             (C74213108)

Thursday, December 18, 2014

Cara membuat grafik dan diagram dengan excel

Grafik adalah gambaran dinamika data yang ada (bisa naik, turun, atau naik turun. Sedangkan Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih mementingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan.
Macam – macam diagram dibagi atas :
1.    Diagram Batang (bar chart)
Untuk menggambar diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan tegak lurus. Sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, demikian pula sumbu tegaknya. Skala pada sumbu tegak dengan skala pada sumbu datar tidak dipakai untuk menyatakan atribut atau waktu.
2.    Diagram Garis (line chart)
Untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, keadaan temperature badan tiap jam dan lain-lain, dibuat diagram garis.
3.    Diagram Lingkaran (pie chart)
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari keseluruhan.
4.    Grafik Gambar (pictogram)
Diagram ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.
5.    Diagram Peta (Cartogram)
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) untuk menunjukkan peramalan cuaca di beberapa daerah. Dan bisa juga digunakan untuk melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya.
6.    Diagram Pencar
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel, dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan gambarnya akan merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar
7.      Kurva Ogive
Kurva Ogif merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi komulatif. Maka dari itu untuk membuat kurva ini diperlukan frekuensi komulatif (lebih dari dan kurang dari).
Langkah membuat grafik dengan menggunakan MS Excel :
1.      Bukalah program MS Excel pada computer anda dengan menekan icon start, pilih programs, dan kemudian pilih MS Excel.
2.      Setelah MS Excel terbuka, masukkan data ke dalam sheet yang ada. Masukkan data interval dalam satu kolom, dan data frekuensi dalam satu kolom.
3.      Anda tekan icon chart atau anda tekan icon insert dan pilih chart.
4.      Pada standart type anda bisa memilih column atau pada custom types anda bisa memilih line column dan kemudian anda dapat memilih chart-sub type yang anda kehendaki,
5.      Setelah muncul diagram atau grafik yang masih kosong, langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan data dengan cara mengklik select data, lalu anda diminta memblik di mana data anda berada pada sheet.
6.      Setelah data anda telah berubah menjadi diagram atau grafik, anda dapat menuliskan judulnya dengan mengklik series yang terdapat pada kotak select data  tadi, lalu edit. Setelah anda selesai menuliskan judul klik enter atau ok.

7.       Apabila anda ingin merubah tampilan dari diagram atau grafik anda dapat melakukannya dengan mengklik kanan pada gambar diagram, lalu pilih change chart type, pilih bentuk digram yang anda kehendaki, lalu enter



KONSEP DASAR GRAFIK DAN DIAGRAM
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
STATISTIKA I

Dosen Pembimbing:
Ummy Fauziyah Laili, M.Si.
Disusun Oleh:
Alfiana M.A                                       (C94213170)
Indah Fatin Sholihati                        (C94213179)
Sa’adatul Layali                                (C94213189)
Sugeng Hariadi                                  (C74213159)
Zainal Abdul Rohman                      (C74213167)


JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2014

Wednesday, December 17, 2014

Cara membuat daftar distribusi frekuensi dengan excel

Distribusi Frekuensi adalah pembagian frekuensi, atau penyaluran frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data statistik berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek penelitian

Macam Tabel Distribusi
Tabel distribusi frekuensi data tunggal
Tabel distribusi frekuensi data kelompokan
Tabel distribusi frekuensi kumulatif
Tabel distribusi frekuensi relatif

Langkah penyusunan
üMengurutkan data
üMembuat ketegori atau kelas data
üMelakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam intervakelas .

Daftar distribusi frekuensi
esc : 1
1. Maulida Amri
2. M. Fairud Rizal
3. Rizqi Kusumaningtyas  
4. Venty Putri Damayanti

5. Zaimatus Sholichah      

Sunday, September 07, 2014

Siap siap menerima bagian Bro................



Pembagian Materi Presentasi Kelompok Statistik 2 dapat didownload disini
1.       Kelompok 1 : Distribusi Probabilitas Normal
2.       Kelompok 2 : Uji Hipotesis (one sampel t test, paired sampel t test, independent sampel t test)
3.       Kelompok 3 : Analisis varians satu arah (one way anova)
4.       Kelompok 4 : Analisis varians dua arah (two way anova)
5.       Kelompok 5 : Uji Validitas dan Reliabilitas
6.       Kelompok 6 : Uji Asumsi Klasik (analisis Ekonometrik :uji Normalitas, Uji  Heterokesdatisitas, Uji autokorelasi, Uji Linieritas, Uji Multikolinearitas)
7.       Kelompok 7 : Analisis Regresi Linier Sederhana
8.       Kelompok 8 : Analisis Regresi Linier Berganda
Tanggal  1 oktober  2014 harus sudah selesai , dan siap dikumpulkan dalam bentuk :
1.  makalah yang berisi materi , contoh kasus dalam bidang ekonomi dengan data terbaru dilengkapi dengan tutorial . (lihat contoh makalah pada file contoh penulisan standard yang dapat di download disini ). adapun aturan penulisan makalah harus mengikuti petunjuk penulisan pada file pedoman penulisan makalah yang bisa didownload disini
2. video tutorial yang berisi panduan mengerjakan soal dengan aplikasi software (kumpulkan dalam bentuk file besar dan kecil yang bisa diakses via HP). Suara yang digunakan untuk rekaman tutorial jangan pakai mic nya laptop tetapi usahakan pakai headset yang dilengkapi dengan microphon agar kualitas suaranya bagus. (Untuk menghemat satu headset bisa dipakai bersama kelompok lain)
3. Project video
4. file dalam bentuk ppt
5. data asli hasil olahan
6. kumpulkan dalam bentuk hard copy dan soft copy
Penulisan hasil kerja juga ditulis sesuai panduan penulisan yang telah disediakan

adapun 

nb; yang ndak dapet bagian cepetan ambil bagiannya!.... awas lho ya yang ndak mau dibagi!

Sunday, July 13, 2014

HASIL AKHIR PERKULIAHAN STATISTIK I TAHUN 2014


                 Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari hasil perkuliahan statistik selama semester
genap 2014. nilai performance,tugas dan UTS saya ambil dari hasil presentasi anda dikelas, lebih dari 50% karya tulisan kelompok anda sudah bisa dibilang layak untuk takaran mahasiswa, tetapi yang saya sayangkan adalah proses presentasi anda didepan kelas, anda belum memaksimalkan kesempatan satu kali pertemuan yang disediakan pada perkuliahan. cara anda menguasai audien sebagian besar masih jauh dari standard, otomatis audiens juga tidak banyak tertarik dan bisa menyerap hasilkerja besar kelompok anda. padahal seringkali saya menegaskan bahwa ketika anda presentasi, disitulah nilai saya ambil dari banyak aspek, mulai performance anda, karya tulis anda, kemampuan anda menguasai materi hingga video tutorial. aspek-aspek inilah yang nantinya menjadi bahan ramuan nilai final anda yang bisa anda download sekarang.namun saya menangkap anda belum maksimal memanfaatkan kesempatan yang telah kita sepakati ini.
                
Adapun hal lain yang juga saya sayangkan dari hasil UAS anda, saya memberikan kesempatan anda mengerjakan UAS dirumah, tetapi tetap saja anda belum bisa menjadi makhluk yang jujur. saya menemukan lebih dari separuh kelas bekerja dengan cara copast (copy kerjaan teman dan paste ) . hanya ganti label nama saja. parahnya ada beberapa mahasiswa yang tidak merubah angka satupun dari pekerjaan temannya, saya yakin jika cara ini yang anda pakai, cukup kerja satu menit selesai tanpa mendapatkan apapun pada proses kerja anda,  tentu ini membuat nilai kerja yang seharusnya bisa tinggi menjadi turun drastis. jika nantinya anda bertanya, mengapa nilai anda tidak sesuai dengan harapan, ini dikarenakan hasil copast anda. padahal seharusnya jika tidak ada kecurangan dalam kelas anda, saya berani jamin kalau nilai minimum kelas anda bisa A-.
                 ini adalah evaluasi yang perlu jadi perhatian pada kelas anda, semoga bisa dijadikan evaluasi pada pertemuan statistika lanjut yang akan kita garap di semester mendatang. karena sudah menjadi takdir anda tidak bisa menghindar dari saya, ..:-)... ingat, ...anda tidak punya pilihan lain dosen statistik  selain  bu ummiy fauziyah laili, M.Si... jika model kerja anda tidak berubah, nilai semester depan bisa jadi akan semakin menurun... terus semangat dan terus berkarya.....
saya mohon maaf jika ada yang belum bisa saya maksimalkan pada proses perkuliahan kita.
Berukut nilai bisa di download di bawah ini!

Sunday, June 22, 2014

UAS Statistika I

Assalam.
Soal UAS Statistika I dapat didownload disini
perhatikan petunjuknya, kumpulkan sesuai deadline wakunya karena tidak ada remidi ataupun dispensasi waktu stelah ini
semoga sukses

Ummiy Fauziyah Laili, M.Si

Thursday, December 12, 2013

Prodi Ekonomi Syariah dan Mahasiswa Muamalah tahun 2013.

berikut adalah nilai statistika sementara  untuk mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah dan Mahasiswa Muamalah tahun 2013. setelah ada beberapa mahasiswa perbaikan..
silahkan download nilai disini
bagi yang tidak lulus atau merasa kurang sesuai, silahkan menghubungi saya atau menghadap langsung ke saya paling lambat sabtu tanggal 14 Desember 2013.

ttd
ummiy fauziyah laili

Tuesday, November 26, 2013

UTS STATISTIKA 2

berikut adalah soal UTS STATISTIKA 2 untuk mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Sunan Ampel. silahkan download disini 
dan berikut adalah soal UTS STATISTIKA untuk Mahasiswa Jurusan Muamalah Fakultas Syariah . Silahkan dowload soal UTS STATISTIKA Muamalah disini

Tuesday, August 13, 2013

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda



Case Studies “Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda

ketika bensin dipompa kedalam tanki mobil, asap mobil akan keluar ke atmosfer. Sebuah eksperimen dujicobakan untuk membuktikan apakah variabel Y (jumlah asap mobil) dapat diprediksi dengan menggunakan 4 variabel yang didasarkan pada kondisi awal tanki dan tekanan bensin :
            X1        : suhu tanki (oF)
            X2        : suhu bensin (oF)
            X3        : tekanan asap pada tanki (psi)
            X4        : tekanan asap pada bensin (psi)
Model postulat yang akan dibahas berikut adalah regresi linier berganda:
Tabel 1.1 data sebuah penelitian
No
Y
X1
X2
X3
X4
1
29
33
53
3.32
3.42
2
24
31
36
3.1
3.26
3
26
33
51
3.18
3.18
4
22
37
51
3.39
3.08
5
27
36
54
3.2
3.41
6
21
35
35
3.03
3.03
7
33
59
56
4.78
4.57
8
34
60
60
4.72
4.72
9
32
59
60
4.6
4.41
10
34
60
60
4.53
4.53
11
20
34
35
2.9
2.95
12
36
60
59
4.4
4.36
13
34
60
62
4.31
4.42
14
23
60
36
4.27
3.94
15
24
62
38
4.41
3.49
16
32
62
61
4.39
4.39
17
40
90
64
7.32
6.7
18
46
90
60
7.32
7.2
19
55
92
92
7.45
7.45
20
52
91
92
7.27
7.26
21
29
61
62
3.91
4.08
22
22
59
42
3.75
3.45
23
31
88
65
6.48
5.8
24
45
91
89
6.7
6.6
25
37
63
62
4.3
4.3
26
37
60
61
4.02
4.1
27
33
60
62
4.02
3.89
28
27
59
62
3.98
4.02
29
34
59
62
4.39
4.53
30
19
37
35
2.75
2.64
31
16
35
35
2.59
2.59
32
22
37
37
2.73
2.59

Source : Weisberg (1985) p. 138 and rencher (2000) p 167- modified

ANALISA DATA

The Postulated Model For The Problema
Dari soal tersebut dipakai 4 variabel bebas dan 1 variabel tak bebas, sehingga dipakai analisis regresi berganda. Berdasarkan analisis data statistic dengan menggunakan minitab 14 didapatkan data

Predictor      Coef  SE Coef      T      P   VIF
Constant      1.015    1.861   0.55  0.590
x1         -0.02861  0.09060  -0.32  0.755  13.0
x2          0.21582  0.06772   3.19  0.004   4.7
x3           -4.320    2.851  -1.52  0.141  71.3
x4            8.975    2.773   3.24  0.003  61.9


S = 2.73000   R-Sq = 92.6%   R-Sq(adj) = 91.5%

Analysis of Variance

Source          DF       SS      MS      F      P
Regression       4  2520.27  630.07  84.54  0.000
Residual Error  27   201.23    7.45
Total           31  2721.50

Bentuk hubungan regresi linier berganda antara variabel  Y dan X1, X2, X3, X4 adalah :
 = b0 + b1X1 + b2 X2  + b3 X3 + b4 X4
= 1.015 - 0.02861 X1 + 0.21582 X2 - 4.32 X3 + 8.975 X4

 Nilai beta dan S2
Nilai taksiran untuk beta adalah :
Taksiran
Beta
Nilai
b0
1,015
b1
– 0,0286
b2
0,216
b3
– 4,32
b4
8,975
Nilai taksiran untuk variansi (s2) akan sama dengan ni;ai mean square error (MSe) yaitu sebesar 7,45 

Nilai R2 dan Ra2
Dengan menggunakan minitab 14 didapatkan juga nilai R2 sebesar 92,6%.  Nilai tersebut menunjukkan bahwa variansi banyaknya uap dapat dijelaskan oleh kempat variable bebas sebesar 92,6%.  Selain nilai R2 juga didapatkan nilai Ra2 (R-square adjusted) sebesar 91,5%.

Overall regression test
Untuk menguji signifikansi model, maka dilakukan uji serentak terlebih dahulu untuk  : mengetahui apakah secara keseluruhan parameter regresi signifikan. Dengan hipotesis sebagai berikut :

Analysis of Variance

Source          DF       SS      MS      F      P
Regression       4  2520.27  630.07  84.54  0.000
Residual Error  27   201.23    7.45
Total           31  2721.50


Source  DF   Seq SS
x1       1  1857.11
x2       1   494.43
x3       1    90.63
x4       1    78.09


Untuk program pelatihan (treatment)
Ho        : µ1 = µ2 = µ3
H1           : Paling sedikit ada satu µi ≠ µj untuk i j
Statistik uji
            Tolak Ho jika Fhitung     >F4;27;0,05   atau P-Value < α

Dari uji overall dengan menggunakan softwere minitab 14 didapatkan nilai  P-value = 0.000 atau nilai α < 5%, hal ini berarti tolak Ho artinya model regresi berganda yang diperoleh signifikan. Sehingga bisa dilakukan pengujian secara individu. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel temperature tangki, temperature bensin, tekanan tangki dan tekanan bensin secara simultan berpengaruh terhadap besarnya uap. Pada tabel anova dibawah ini bahwa p-value untuk X1 dan X3 nilai α > 5% sehingga parameternya tidak signifikan sedangkan untuk parameter X2 dan X4 nilai p-value < 5% sehingga parameternya signifikan. Nilai R2 yang besar yaitu 92.6% akan tetapi banyak parameter regresinya tidak signifikan merupakan gejala adanya kasus multkolinieritas yaitu adanya hubungan antara variabel independen.


Pengujian Individu (=0 untuk j = 1,2,3,4)

Predictor      Coef  SE Coef      T      P   VIF
Constant      1.015    1.861   0.55  0.590
x1         -0.02861  0.09060  -0.32  0.755  13.0
x2          0.21582  0.06772   3.19  0.004   4.7
x3           -4.320    2.851  -1.52  0.141  71.3
x4            8.975    2.773   3.24  0.003  61.9


S = 2.73000   R-Sq = 92.6%   R-Sq(adj) = 91.5%

a.   Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0  :   = 0
H1  :  ≠ 0
 = 5%
Tolak H0 jika Thitung > T(27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b1 adalah sebesar 0,755.  Karena niali p-value >  maka diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable temperature tangki tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
b.  Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0  :   = 0
H1  :  ≠ 0
 = 5%
Tolak H0 jika Thitung > T(27, 0,05) atau nilai p-value <
Table 3 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b2 adalah sebesar 0,004.  Karena niali p-value <  maka diputuskan tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable temperature bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
c.  Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0  :   = 0
H1  :   ≠ 0
 = 5%
Tolak H0 jika Thitung > T(27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b3 adalah sebesar 0,141.  Karena niali p-value >  maka diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable tekanan uap di tangki tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
d.  Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0  :   = 0
H1  :   ≠ 0
 = 5%
Tolak H0 jika Thitung > T(27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas  menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b4 adalah sebesar 0,003.  Karena niali p-value <  maka diputuskan tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable tekanan uap bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.

The classic assumption for the residual

Sebelumnya akan dianalisis asumsi-asumsi residual aar model regresi berganda yang telah didapatkan, bisa digunakan. Asumsi- asumsi tersebut antara lain : 
1.      Asumsi Distribusi Normal
Asumsi ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas data menggunakan Anderson Darling. Hipotesisnya adalah
Ho = Residual berdistribusi normal
H1 = Residual tidak berdistribusi normal
Dengan menggunakan , maka kesimpulan yang diperoleh adalah gagal tolak Ho, karena p value (0.532) > atau bisa dikatakan bahwa residual berdistribusi normal. 
Gambar 1.1



2.      Asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas (independent)
Asumsi berikutnya adalah pengujian asumsi heteroskedastisitas. Secara visual, asumsi heteroskedastisitas ini bisa dilihat dari plot antara dengan residualnya. Jika  scatter plot membentuk pola tertentu maka kemungkinan terjadi heteroskedastisitas.
     

Gambar 1.2

Plot antara residual dan , secara visualisasi tidak terjadi heteroskedastsitas karena plot datanya menyebar secara acak (tidak membentuk sebuah model tertentu).
Pengujian terjadinya Heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan menggunakan uji gletser yaitu dengan meregresikan variabel independen dengan nilai mutlak residualnya. Jika parameter-parameternya signifkan maka bisa disimpulkan terjadi heteroskedastisitas

The regression equation is
mutlak = 1.19 + 0.130 x1 + 0.0385 x2 + 0.27 x3 - 2.35 x4

Predictor     Coef  SE Coef      T      P   VIF
Constant    1.1873   0.9815   1.21  0.237
x1         0.12992  0.04777   2.72  0.011  13.0
x2         0.03854  0.03571   1.08  0.290   4.7
x3           0.273    1.503   0.18  0.857  71.3
x4          -2.353    1.462  -1.61  0.119  61.9

S = 1.43953   R-Sq = 34.8%   R-Sq(adj) = 25.2%


Dari uji glejser dinyatakan bahwa R square model antara nilai residual mutlak dan variabel independennya bernilai kecil dan sebagian besar parameternya tidak€ signifikan. Sehingga bisa disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.      Asumsi Autokorelasi
Asumsi ini bisa di uji dengan menggunakan Durbin Watson.
Hipotesis :
H0 : Tidak terjadi autokorelasi
H1 : Terjadi autokorelasi
Prosedur pengujian untuk uji durbin Watson adalah :
Ø  Uji satu arah lawan alternative  > 0. jika d < dl simpulkan bahwa d nyata dan tolak Ho pada taraf alpha.
Jika d > du simpulkan d tidak nyata, jangan tolak Ho
Jika dl  d du, maka uji ini dikatakan tidak konklusif
Ø  Uji satu arah lawan alternative  < 0, ulangi prosedur pertama namun dengan mengganti d dengan 4-d
Uji dua arah lawan alternatifnya p tidak sama dengan 0, jika d < dl atau 4-d < dl,
Nilai durbin Watson yang diperoleh dari Minitab.

Durbin-Watson statistic = 1.73246

Karena kesluruhan asumsi residual telah terpenuhi, maka model regresi yang didapatkan bisa digunakan untuk pemodelan.
      Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa dalam regresi berganda ini ada kemungkinan terjadi multikolinieritas. Hal ini bisa di deteksi dari adanya nilai R square yang tinggi (92.6%) namun parameter regresinya tidak signifikan. Oleh karena itu, akan diterapkan principal component analysis untuk mengatasi permasalahan tersebut.

4.  Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kasus dimana terdapat korelasi antar variable bebas.  Multikolinearitas dapat dideteksi melalui nilai VIF yang lebih besar dari 10.  
Variabel
VIF
X1
12,997
X2
4,721
X3
71,301
X4
61,993

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan terjadi indikasi terjadinya kasus multikolinearitas.  Selain dari nilai VIF juga dapat dilihat dari R2 yang didapatkan sangat tinggi yaitu sebesar 92,6%.  Namun dapat diketahui berdasarkan uji individual bahwa dua variable dari empat variable bebas yang digunakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap varibel tak bebas.  Kasus multikolinearitas bias berakibat membalik tanda koefisien regresi, sehingga terkadang dihasilkan interpretasi yang tidak sesuai dengan logika atau disiplin ilmu yang bersangkutan.  Kasus multikolinearitas dapat ditanggulangi dengan menggunakan Principal Component Regression (PCR).

Deteksi terjadinya outlier


Unusual Observations

Obs    x1       y     Fit  SE Fit  Residual  St Resid
 15  62.0  24.000  19.713   1.765     4.287      2.06R
 18  90.0  46.000  44.386   1.917     1.614      0.83 X
 23  88.0  31.000  36.586   1.302    -5.586     -2.33R

R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large influence.


Deteksi terjadinya outlier ada pada pengamatan yang ke 15, 18, dan 23. Untuk mengecek apakah data outlier ini merupakan influential observation ataukah tidak maka akan dilakukan regresi berganda kembali dengan 3 data pengamatan diatas dibuang.

Hasilnya adalah sebagai berikut :

y = 0.09 - 0.0266 x1 + 0.245 x2 - 4.28 x3 + 8.73 x4


Predictor      Coef  SE Coef      T      P    VIF
Constant      0.086    1.714   0.05  0.960
x1         -0.02660  0.08231  -0.32  0.749   10.7
x2          0.24540  0.07883   3.11  0.005    7.4
x3           -4.281    3.506  -1.22  0.234  104.3
x4            8.733    3.821   2.29  0.031  115.8


S = 2.47256   R-Sq = 94.0%   R-Sq(adj) = 93.0%


Analysis of Variance

Source          DF       SS      MS      F      P
Regression       4  2300.72  575.18  94.08  0.000
Residual Error  24   146.73    6.11
Total           28  2447.45


Source  DF   Seq SS
x1       1  1836.07
x2       1   382.61
x3       1    50.12
x4       1    31.93


Pada percobaan ini terdapat beberapa pengamatan yang berpotensi menjadi outlier yaitu pengamatan 12, 23 dan 25. Nilai R2 sebelum 3 pengamatan dibuang sebesar 92.6%, sedangkan setelah 3 pengamatan dibuang adalah sebesar 94%. Dapat diamati jika pengamatan tersebut dihilangkan, hasil regresi yang didapatkan tidak jauh berbeda sehingga outlier tersebut tidak mempengaruhi model.  Sehingga pengamatan-pengamtan tersebut bisa dibuang atau dipakai sebagai model.

 Pemilihan Model Terbaik
Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa terjadi kasus multikolinearitas, sehingga langkah untuk mendapatkan model terbaik adalah dengan menanggulangi kasus tersebut dengan menggunakan Principal Component Regression (PCR).  Hal pertama yang dilakuka adalah mendapatkan komponen utama.  Berdasarkan analisis dengan menggunakan Minitab didapatkan :

Principal Component Analysis: x1, x2, x3, x4

Eigenanalysis of the Correlation Matrix

Eigenvalue  3.6398  0.2839  0.0687  0.0075
Proportion   0.910   0.071   0.017   0.002
Cumulative   0.910   0.981   0.998   1.000


Variable     PC1     PC2     PC3     PC4
x1        -0.505   0.334   0.779   0.167
x2        -0.464  -0.873   0.099  -0.118
x3        -0.513   0.334  -0.320  -0.723
x4        -0.517   0.126  -0.531   0.660

data diatas menunjukkan bahwa komponen utama pertama sudah bisa mewakili varians sebesar 91 %.  Sehingga dalam melakukan regresi komponen utama cukup digunakan satu komponen saja.

Regression Analysis: y versus w1

The regression equation is
y = 31.1 - 4.53 w1


Predictor     Coef  SE Coef       T      P
Constant   31.1250   0.6477   48.05  0.000
w1         -4.5332   0.3449  -13.14  0.000


S = 3.66394   R-Sq = 85.2%   R-Sq(adj) = 84.7%


Analysis of Variance

Source          DF      SS      MS       F      P
Regression       1  2318.8  2318.8  172.73  0.000
Residual Error  30   402.7    13.4
Total           31  2721.5
Model persamaan yang didapatkan adalah :
Y = 31,125 – 4,533 w1
Untuk mendapatkan model terbaik maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik sebagai berikut :
Autokorelasi :
H0  :  Tidak terjadi autokorelasi
H1  :  Terjadi autokorelasi
 = 5%
Tolak H0 jika dh > 2 atau dh < -2
Berdasarkan analisis regresi didapatkan nilai dh = 1,314.  Karena -2 < dh <2 maka dapat diputuskan terima H0 dan disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Heterocedastisitas :
Plot antara nilai prediksi yang sudah distandarkan dengan nilai residual yang sudah distandarkan adalah sebagai berikut :
Gambar  1.3 Plot Nilai Prediksi yang Sudah Distandarkan vs Residual yang Distandarkan
Gambar diatas menunjukkan bahwa pola yang didapatkan menyebar atau tidak membentuk pola sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterocedastisitas atau dengan kata lain varians residual homogen.  Selain menggunakan deteksi melalui plot maka dapat juga dilakukan pengujian dengan menggunakan uji gleiser.  Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
a.       Meregresikan absolute residual dengan variable bebas.
b.      Melakukan pengujian jika dari hasil regresi didapatkan bahwa variable bebas signifikan maka terjadi kasus heterocedastisitas.
c.       Berdasarkan hasil analisis didapatkan :
Sumber variansi
Jumlah Kuadrat
db
Rata-rata Kuadrat
F
p-value
Regresi
8,66
1
8,66
1,93
0,175
Residual
134,55
30
4,49


Total
143,21
31



Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa regresi tidak signifikan sehingga variable juga tidak signifikan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi kasus heterocedastisitas.
Uji Normal :
Uji yang dapat digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.  Langkah-langkah pengujian distribusi normal adalah sebagai berikut :
H0  :  Residual berdistribusi normal
H1  :  Residual tidak berdistribusi normal
 = 5%
Tolak H0 jika p-value < . 
Berdasarkan analisis didapatkan nilai p-value = 0,806.  Karena p-value >  maka dapat diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.
            Semua asumsi klasik sudah terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah menguji keberartian regresi yaitu dengan pengujian overall regression.  Pengujian overall regression dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Analysis of Variance

Source          DF      SS      MS       F      P
Regression       1  2318.8  2318.8  172.73  0.000
Residual Error  30   402.7    13.4
Total           31  2721.5

H0  :  = 0
H1  :  ≠ 0
 = 5%
Tolak H0 jika Fhitung > F(1,30,0,05) atau p-value <  
Berdasarkan Anova didapatkan p-value = 0,000.  Karena p-value <  mala tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable bebas mempengaruhi variable tak bebas.
      Model terbaik yang didapatkan setelah semua asumsi klasik terpenuhi, regresi signifikan dan kasus multikolinearitas telah ditasi adalah sebagai berikut :
Y = 31,125 – 4,533 w1
Y = 2,5 + 0,11609 X1 + 0,13794 X2 + 0,00158 X3 + 0,00167 X4



Dibawah ini akan dilakukan analisis regresi lebih lanjut antara variable predictor yaitu Y (jumlah asap mobil), X1( suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)), X3(tekanan asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap pada bensin (psi)) .

1.1   Deskriptif
Untuk mempermudah analisis maka eksplorasi data sangat diperlukan. Deskriptif data dari variable-variabel baik predictor maupun respon adalah sebagai berikut.
  1. Variabel Asap mobil





Gambar 1.4 Boxplot dan Histogram Variabel Jumlah Asap Mobil
Descriptive Statistics: Y

          Total                                           Sum of
Variable  Count   Mean  SE Mean  TrMean  StDev     Sum   Squares  Minimum
Y            32  31.13     1.66   30.50   9.37  996.00  33722.00    16.00


Variable     Q1  Median     Q3  Maximum
Y         23.25   31.50  35.50    55.00



  1.  X1( suhu tanki (oF))







 




Gambar 1.5. Boxplot dan Histogram Variabel Suhu Tanki
Descriptive Statistics: X1

          Total                                             Sum of
Variable  Count   Mean  SE Mean  TrMean  StDev      Sum    Squares  Minimum
X1           32  57.91     3.45   57.36  19.51  1853.00  119101.00    31.00


Variable     Q1  Median     Q3  Maximum
X1        37.00   60.00  62.00    92.00




  1. X2 (suhu bensin (oF))







 





Gambar 1.6. Boxplot dan Histogram Variabel X2 (suhu bensin (oF))

Descriptive Statistics: X2

          Total                                             Sum of
Variable  Count   Mean  SE Mean  TrMean  StDev      Sum    Squares  Minimum
X2           32  55.91     2.78   54.82  15.73  1789.00  107689.00    35.00


Variable     Q1  Median     Q3  Maximum
X2        39.00   60.00  62.00    92.00


  1.  X3(tekanan asap pada tanki (psi))







 




Gambar 1.7. Boxplot dan Histogram Variabel X3(tekanan asap pada tanki (psi))

Descriptive Statistics: X3

          Total                                           Sum of
Variable  Count   Mean  SE Mean  TrMean  StDev      Sum  Squares  Minimum
X3           32  4.422    0.257   4.336  1.452  141.510  691.163    2.590


Variable     Q1  Median     Q3  Maximum
X3        3.230   4.285  4.690    7.450



e.       X4 (tekanan asap pada bensin (psi))






 





Gambar 1.8. Boxplot dan Histogram Variabel X4 (tekanan asap pada bensin (psi))
Dari boxplot pada gambar 1.1 – 1.5 terlihat bahwa data variable predictor yaitu Y (jumlah asap mobil), X1( suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)), X3(tekanan asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap pada bensin (psi)) tidak simetri. Data yang tidak simetri ini juga bisa dilihat pada histogramnyayaitu dari nilai mean dan standard deviasinya. Untuk mengetahui apakah hubungan antara variable respon dan predictor bersifat linier, kuadratik atau yang lain, maka bisa dilakukan plot.
Gambar 1.9. plot Matrik variable Respon dan Prediktor

1.2   Korelasi
Korelasi antara variable predictor yaitu yaitu Y (jumlah asap mobil), X1( suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)), X3(tekanan asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap pada bensin (psi)) sesuai dengan korelasi pearson adalah sebagai berikut.
Correlations: Y, X1, X2, X3, X4

        Y     X1     X2     X3
X1  0.826
    0.000
X2  0.909  0.774
    0.000  0.000
X3  0.870  0.955  0.782
    0.000  0.000  0.000
X4  0.921  0.934  0.837  0.985
    0.000  0.000  0.000  0.000

Cell Contents: Pearson correlation
               P-Value

Hipotesis yang bisa dibuat untuk menguji korelasi ini adalah sebagai berikut.
Ho :     
H1 :
Hasil analisis korelasi diatas memperlihatkan bahwa nilai seluruh p-value adalah 0. Karena p-value jatuh didaerah penolakan maka keputusan yang bisa diambil adalah menolak hipotesis awal yang mengatakan bahwa tidak ada korelasi antara variabel respond an variabel predictor. Oleh karena itu kesimpulan yang bisa diambil dari uji hipotesis ini adalah antara variabel respon dengan variabel predictor ada hubungan erat, yaitu semuanya diatas 77,4 %.
1.3   Regresi
Kemungkinan persamaan-persamaan yang mungkin bisa dibentuk antara lain : y, x1; y,x1,x2; y,x1,x2,x3; y,x2; y,x2,x1; y,x2,x1,x3; y,x3; y,x3,x1; y,x3,x1,x2.




Regression Analysis: Y versus X1

The regression equation is
Y = 8.15 + 0.397 X1


Predictor     Coef  SE Coef     T      P
Constant     8.153    3.015  2.70  0.011
X1         0.39670  0.04941  8.03  0.000


S = 5.36776   R-Sq = 68.2%   R-Sq(adj) = 67.2%

Analysis of Variance

Source          DF      SS      MS      F      P
Regression       1  1857.1  1857.1  64.45  0.000
Residual Error  30   864.4    28.8
Total           31  2721.5




 


 































Tabel 1.2 Nilai R-sq dan R-adj untuk setiap persamaan

x1
x1,x2
x1,x2,x3
R(adj)
67.2%
85.5%
88.6%
R-sq
68.2%
86.4%
89.7%


x2
x2,x1
x2,x1,x3
R(adj)
82.1%
85.5%
88.6%
R-sq
82.7%
86.4%
89.7%


x3
x3,x1
x3,x1,x2
R(adj)
74.9%
74.0%
88.6%
R-sq
75.7%
75.7%
89.7%

Dengan memperhatikan R square dan R adjusted masing-masing persamaan terlihat bahwa pada table 1.1. Penambahan variable x1 kedalam model belum bernilai signifikan yang bisa dilihat pada R-adj sebesar 67,2%. Begitu juga saat x2 dimasukkan ke model, niali R-adj malah menurun yaitu sebesar 82,1%.Ketika x3 juga ikut masuk ke dalam model R-adj malah menurun menjadi 57.7%. Fenomena ini juga terjadi pada kasus yang ketiga. Sehingga kontribusi x1,x2 dan x3 memang belum begitu besar pada model.
1.4   Korelasi Parsial
Korelasi parsial yang akan dilakukan berhubungan dengan koefisien determinasi yang diperoleh pada saat meregresikan variable respon dan prediktornya. Misal untuk korelasi parsial y, x2,x3, x4 dengan control x1 adalah sebagai berikut.
Controlling X1

Partial Corr
Korelasi antara Y dengan X1, X2, X3 dan X4 signifikan. Pada saat X1 dijadikan sebagai control, ternyata variable X4, X3, dan X2 signifikan. Hal ini menandakan bahwa variable X4, X3, dan X2 memang signifikan hubungannya terhadap variable respon Y.
                Untuk hasil lebih lanjut bisa dilihat pada lampiran 1 tentang korelasi parsial. Penghitungan korelasi parsial juga bisa dilakukan di Minitab. Tahap pertama adalah dengan mengkorelasikan keempat variable yaitu y1, x1, x2, x3, x4. Kemudian melakukukan korelasi residual dari hasil regresi untuk masing-masing kombinasinya dengan menetapkan terlebih dahulu variable kontrolnya.