Perbandingan Metode Peramalan Untuk
Deret Waktu Musiman
1.
Pendahuluan
Mengamati pertumbuhan kunjungan wisatawan manca negara ke
beberapa daerah di Indonesia
merupakan suatu hal yang menarik, terlebih lagi jika dapat dilakukan peramalan
jumlah kunjungan wisata pada beberapa bulan kedepan. Hal ini cukup bermanfaat
bagi dinas pariwisata setempat untuk mempersiapkan program-program terkait
dengan “Visit Indonesia 2008”,
terkait dengan kesiapan tingkat hunian hotel, kesiapan sarana transportasi dan
sebagainya. Beberapa hal merupakan kriteria peramalan yang dibutuhkan untuk
kondisi seperti ini, yakni peramalan terbaik dengan tingkat kesalahan terkecil,
peramalan yang cepat serta efisien agar pengambilan keputusan strategis juga
dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Beberapa penelitian terdahulu memberikan informasi
mengenai metode yang dapat diterapkan untuk meramalkan jumlah kunjungan wisata.
Wang dan Lim (2005), Naïve Models, Exponential Smoothing dan SARIMA merupakan
metode yang dapat digunakan untuk meramalkan kunjungan wisatawan asal Australia
ke Jepang. Sedangkan Athanasopoulos dan Hyndman (2007) memanfaatkan Time Series
Regression, Exponential Smoothing dan Innovations state space models dalam
meramalkan jumlah kunjungan wisata ke Australia.
Penelitian ini mencoba membandingkan ketepatan hasil
peramalan dari ketiga metode yakni : Naïve Model, Exponential Smoothing dan
Time Series Regression pada kasus kunjungan wisata di dua daerah yaitu :
Denpasar dan Batam. Ketiga metode ini dipilih karena dianggap sebagai metode
yang dapat digunakan sebagai metode peramalan untuk kasus data kunjungan
wisata. Selain itu ketiga metode ini merupakan metode peramalan yang dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Mudah karena untuk proses peramalannya tidak
dibutuhkan terlalu banyak persyaratan dan cepat karena dapat dilakukan dengan
bantuan software sederhana seperti microsoft excel.
2.
Dasar Teori
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, beberapa teori terkait dengan penggunaan ketiga metode peramalan
diperlukan, yakni : Naïve Model, Exponential Smoothing dan Time Series
Regression.
Naïve
Model
Naïve model merupakan metode yang cukup sederhana,
konsepnya adalah mendasarkan peramalan pada kejadian sebelumnya. Tiga rumusan
Naïve Model sederhana adalah :
(i)
Model sederhana untuk data stationer :

(ii)
Model sederhana untuk data trend :

(iii) Model sederhana untuk data musiman :

Selain ketiga
model diatas, Wang dan Lim (2005) menyatakan bahwa apabila terdapat model musiman
yang pada setiap perubahan periode juga dijumpai adanya trend, maka dapat
dipakai model pada 2.4.


Dan jika trend
dijumpai pada setiap perubahan musiman, maka dapat dipakai model pada 2.5.

Exponential
Smoothing
Exponential Smoothing merupakan metode peramalan yang
dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada metode peramalan
sebelumnya. Untuk mengatasi permasalahan adanya trend dan musiman,
diperkenalkanlah Winter’s Exponential Smoothing (Wang dan Lim, 2005). Berikut
ini adalah empat persamaan yang dipergunakan dalam membuat model Winter’s
Exponential Smoothing :
(i).
Deret Exponential Smoothing :

(ii).
Estimasi terhadap Trend :

(iii).
Estimasi terhadap Musiman :

(iv).
Ramalan
periode kedepan :


where







Time
Series Regression
Time series regression merupakan model yang digunakan
untuk tujuan peramalan dimana variabel dependen (
) dan variabel prediktor merupakan deretan waktu. Model time series regression sebagaimana
tertulis pada Bowerman dan O’Connell (1993) adalah pada 2.10.


Dimana








Pada model ini, faktor musiman
dimodelkan melalui variabel dummy.
3.
Metodologi Penelitian
Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari dinas pariwisata setempat, yakni jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara per bulan dari bandara internasional Ngurah Rai Denpasar dan
bandara internasional Hang Nadim Batam. Data jumlah wisatawan yang melalui
bandara internasional Ngurah Rai Denpasar diperoleh dari Januari 1989 hingga
September 2002. Sedangkan data jumlah wisatawan yang melalui bandara
internasional Hang Nadim Batam diperoleh dari Januari 1989 hingga April 2008.
Dengan melihat nilai MSE dan MAD pada masing-masing Naïve
Model, Exponential Smoothing dan Time Series Regression dapat dilihat metode
peramalan yang terbaik untuk kasus data kunjungan wisata dalam penelitian ini.
Nilai MSE dan MAD dicari melalui insample
evaluation maupun outsample
evaluation dengan menyisakan 9 data terakhir dari kunjungan wisatawan
melalui bandara internasional Ngurah Rai Denpasar dan 4 data terakhir dari
kunjungan wisatawan melalui bandara internasional Hang Nadim Batam sebagai testing data (outsample).
4.
Analisa dan Pembahasan
Perbandingan Peramalan Kunjungan Wisatawan Manca Negara
di Bandara Ngurah Rai Denpasar
Pola data jumlah
kunjungan wisatawan manca negara per bulan melalui bandara udara Ngurah Rai
dari Januari 1989 hingga September 2002 sebanyak 165 data dan digambarkan
melalui plot time series pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 tersebut nampak adanya
trend dan pola musiman pada data. Sekitar bulan Juli-Agustus selalu nampak
adanya lonjakan jumlah wisatawan manca negara dibandingkan bulan-bulan
sebelumnya. Dan lonjakan ini selalu meningkat setiap tahunnya. Informasi
dari analisa visual ini merupakan awal dipilihnya metode peramalan.
![]() |

Gambar 1. Plot Time Series Jumlah
Wisatawan Manca Negara Melalui Bandara Ngurah Rai
Selanjutnya dilakukan
peramalan dengan tiga metode yang berbeda yaitu Naive Model untuk data trend
dan musiman seperti yang tertulis pada 2.5, Exponential Smoothing dengan
Winter’s Method dan Time Series Regression. Untuk memilih metode terbaik, maka
pada masing-masing training data maupun testing data dihitung MSE dan MAD dari
ketiga metode tersebut seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Tiga Metode Peramalan Pada
Training Data dan Testing Data
Model
|
IN-SAMPLE
(TRAINING
DATA)
|
OUT-SAMPLE
(TESTING
DATA)
|
||
MSE
|
MAD
|
MSE
|
MAD
|
|
Naïve
Models
|
539.581.063,23
|
16.809,10
|
314.754.108,44
|
14.217,56
|
Winter’s
Model
|
109.116.826,24
|
7.585,56
|
1.155.276.049,33
|
28.561,56
|
Time
Series Regression
|
118.599.353,59
|
8.097,64
|
319.515.215,94
|
13.118,09
|
![]() |
Berdasarkan Tabel 1 diatas ditunjukkan bahawa Winter’s Model menghasilkan MSE dan MAD terkecil yang berarti kesalahan dugaan terkecil pada saat digunakan training data. Namun tidak demikian pada saat digunakan testing data. Pada saat digunakan testing data, jika mengacu pada nilai MSE terkecil maka Naive Model adalah metode peramalan terbaik namun jika mengacu pada nilai MAD maka Time Series Regression merupakan metode peramalan terbaik.
![]() |
Gambar 2. Grafik Dugaan Peramalan In-Sample Data Wisman Bandara Ngurah Rai
Gambar 3. Dugaan Peramalan
Out-Sample Data Wisman Bandara Ngurah Rai
Dugaan peramalan in-sample
dan outsample jika digambarkan
secara grafis tampak pada Gambar 2 dan Gambar 3. Jika melihat secara visual
yang cukup realistis dan didukung dengan nilai MSE serta MAD yang tidak terlalu
besar maka metode peramalan dengan Time Series Regression merupakan metode yang
terbaik dalam meramalkan jumlah wisatawan mancanegara melalui Bandara Ngurah
Rai Denpasar
Perbandingan
Peramalan Kunjungan Wisatawan Manca Negara di Bandara Hang Nadim Batam
Untuk memilih metode peramalan jumlah wisatawan manca
negara yang melewati Bandara Hang Nadim Batam, pertamakali perlu dilihat adanya
pola trend dan musiman pada data. Pola data jumlah kunjungan wisatawan manca
negara per bulan melalui bandara udara Hang Nadim dari Januari 1989 hingga April
2008 sebanyak 232 data digambarkan melalui plot time series seperti pada Gambar
4.
![]() |
Gambar
4. Plot Time Series Jumlah Wisatawan Manca Negara Melalui Bandara Hang Nadim
Pada Gambar 4 diatas tampak adanya trend dan musiman, jika
diperhatikan lebih detail seperti pada Gambar 5 selanjutnya dapat terlihat pola
trend dan musiman kunjungan wisatawan melalui bandara Hang Nadim. Dari Gambar
5, untuk training data (in-sample) nampak bahwa ada sekitar 4 trend data
yang berbeda, yaitu periode Jan 1989 – November 1989, Desember 1989 – April
2000, Mei 2000 – Mei 2003, Juni 2003 – Januari 2005, Februari 2005 – Desember 2007.
Pada periode Desember 1989 – April 2000, nampak adanya trend peningkatan
wisatawan manca negara secara stabil, namun menurun pada Mei 2000 dan sulit
untuk meningkat lagi seperti sebelumnya sampai Mei 2003. Beberapa asumsi
menyertai kondisi ini, yaitu dampak kenaikan harga di April 2000, adanya issue
wabah SARS di tahun 2001 dan menyebabkan adanya travel banning. Untungnya
pada Juni 2003, jumlah wisatawan pulih kembali setidaknya sampai dikeluarkannya
UU pelarangan perjudian di Batam pada awal tahun 2005. Jumlah wisatawan
mancanegara melalui bandara Hang Nadim kembali menurun pada Februari 2005. Selain
trend yang berbeda di tiap periode tersebut, tampak juga adanya periode musiman
setiap bulan ke-12 (Desember). Namun jika dicermati lagi, sebenarnya trend
musiman ini tidak hanya nampak bulan ke 12, namun beberapa kali nampak pada
bulan ke-3 (Maret), bulan ke-6 (Juni) dan bulan ke-8 (Agustus).

Gambar 5. Plot Time Series dan Trend Jumlah Wisatawan Manca Negara Melalui Bandara Hang Nadim
Untuk menentukan metode peramalan, selanjutnya empat data
di tahun 2008 akan dipakai sebagai testing
data/ out sample dan pada data ini akan diuji mana metode peramalan yang
terbaik diantara 3 metode : Naïve Model, Winter’s Exponential dan Time Series
Regression dengan melihat nilai MSE serta MAD dari ketiga metode tersebut
seperti pada Tabel 2.
5.
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA :
Athanasopoulos, G dan Hyndman, R.J.
(2007), Modelling and forecasting Australian domestic tourism. Tourism Management, Volume 29, Issue 1,
February 2008, Pages 19-31
Bowerman, B.L. dan O’Connel. (1993), Forecasting
and Time Series: An Applied Approach 3rd ed, Belmont, California
: Duxbury Press.
Wang, Y dan Lim, C. (2005), Using Time
Series Models To Forecast Tourist Flows. Proceedings
of the 2005 International Conference on Simulation and Modeling
permisi mbak, saya pernah menulis tentang fungsi autocorrelation untuk penentuan pola data time series apakah musiman, tren, atau stationer, di artikel berikut: http://datacomlink.blogspot.com/2015/12/data-mining-identifikasi-pola-data-time.html yang ingin saya tanyakan, apakah ada teknik lain untuk mencari pola data time series selain fungsi autocorrelation mbak? terima kasih
ReplyDelete